Ternyata bulan April masih menjadi Bulan penghujan, aku kira Bulan Februari merupakan puncak dari musim penghujan. Hampir setiap hari, menjelang subuh selalu diguyur hujan, atau malam hari saat terlelap tiba – tiba dibangunkan oleh suara gemuruh kemudian suara hujan yang deras, bersyukur karena masih diberikan udara sejuk selepas hujan, aroma tanah yang menangkan. Tapi, jika hujan turun saat menjelang subuh, biasanya dibikin repot, apalagi kalau dilanda rasa malas untuk pergi ke pasar meskipun jarak pasar sangat dekat dari rumah. Oke deh, sudah diniati untuk ke pasar, eh ternyata pedagangnya banyak yang nggak jualan. Mau beli masakan yang udah matang, ternyata menunya bikin nggak berselera.
Kalau sudah begini, rasanya harus siap sedia niat, tenaga dan kreatifitas untuk membuat masakan dengan bahan apa adanya, bahan – bahan yang di kulkas harus bisa menjadi “sesuatu” yang enak dan mengenyangkan. Pilihan menu yang paling pas menurutku adalah nasi goreng, selain mudah, cepat dan praktis saat memasak, nasi goreng juga irit bahan. Nasinya paling enak kalau pakai nasi kemarin yang nggak habis, bahan pelengkap ala kadarnya tetapi kalau sudah tercampur dengan bumbu malah bikin enak si nasi itu. Kalau nggak ada sayuran atau sosis sebagai pelengkap, biasanya pakai telur yang diorak – arik karena di rumah memang siap sedia stok telur. Mungkin kebanyakan rumah juga menyetok telur, kan ya? Kalau di rumahku biasanya stok telur, sayuran yang tahan lama (timu, wortel, tomat, sawi) malah jarang kalau untuk stok makanan beku (nugget, sosis, dll).
Cara membuatnya mudah banget, nggak perlu banyak bahan. Cukup menyediakan 2 bahan utaman, yaitu bawang merah dan cabe merah besar, jumlahnya tergantung tersedianya nasi. Kalau nasi hanya untuk dua porsi, bawang merah cukup tiga siung dan satu cabe merah besar. Kenapa nggak pakai bawang putih? Nah ini yang bikin beda, selain sederhana dan cepat, ternyata nggak pakai bawang putih malah lebih sedap, lebih maknyus. Bumbunya cukup dihaluskan, ditumis sebentar, kemudian ditambahkan nasi, campur rata, sajikan hangat, taburkan pelengkap (telur dadar, sosis, abon, dll) kalau mau ditambahkan sayur, dimasukkan terakhir saat nasi beberapa menit sebelum matang.
Pernah punya pengalaman tentang majalah dinding?
Nasi goreng nggak hanya masakan yang bersifat emergency, melainkan juga favorit keluarga, karena bumbunya hasil dari coba – coba, kalau nggak pakai bawang putih, rasanya gimana ya? Eh ternyata semakin sedap, oiya jangan lupa garam, tapi kalau aku nggak pakai garam karena lagi mengurangi konsumsi garam, sesuai selera saja.
1 Comment. Leave new
praktis dan selalu enak..klo aku yg penting banyakin cabenya mbak