Berapa komunitas yang aku ikuti? Banyak! Bisa dibilang, aku tumbuh karena komunitas *uhuk*. Jadi, senang sekali jika bisa bergabung dengan berbagai komunitas, tapi perlu diingat juga kalau pilah – pilih komunitas, gabung komunitas yang memiliki enerji positif, saling membangun, menguangatkan dan membuat kita semakin berkembang.
Komunitas emak pintar jawa timur merupakan komunitas yang baru saja aku join, eh nggak tahunya ada kopdar yang berlangsung di Sidoarjo. Huwaaah, kesempatan besar nih, lokasinya yang dekat dengan rumah dan bisa ketemu langsung dengan teh Indari Mastuti, founder emak pintar, pastinya banyak sekali tips – tips dan pencerahan bagi kegiatan menulis maupun bisnis, langsung deh daftar untuk ikutan kopdar.
Manajemen waktu.
Teh Indari membahas tentang manajemen waktu, hal yang sederhana tapi sering kita anggap remeh. Banyak yang mengeluh nggak bisa bagi waktu, karena alasan sibuk bekerja maupun urus rumah yang sepertinya nggak pernah bisa jadi rapi. Jangan jadikan pekerjaan maupun anak menjadi kambing hitam, seharusnya kita sendiri intropeksi agar bisa memanajemen waktu. Teh Indari banyak memberikan tips tentang manajemen waktu, yaitu :
Daily activities
Teh Indari memiliki buku agenda yang mencatat detail setiap aktivitasnya. Meskipun banyak teknologi yang bisa melakukan catat – mencatat, tapi kegunaan buku agenda sangat penting, nggak bisa menggantikan betapa pentingnya buku dengan bolpen. Tapi, kalau ada teman – teman yang memanfaatkan teknologi untuk mencatat kegiatan sehari – hari tidak masalah, tetapi benar – benar bisa menunjang aktivias, selalu memberikan reminder kepada kita agar tidak ada jadwal yang terlewati.
Buku agenda tidak hanya berupa catatn tentang kegiatan sehari – hari, tapi juga bisa untuk kegiatan bisnis, bisa menjadwalkan kapan waktunya promosi di sosmed, kapan bertemu dengan klien.
Catatlah sedetail mungkin, bisa dari jam ke jam, agar kita selalu disiplin dengan waktu. Jika ada undangan, bukan kita yang menyesuaikan undangan tapi undangan yang menyesuaikan kita, misalnya kita menetapkan hari rabu dan kamis jadwal untuk bertemu dengan klien karena selain hari itu merupakan jadwal untuk anak – anak.
Membagi jadwal dengan skala prioritas :
Sangat penting : Jika tidak melakukan kegiatan ini, akan berantakan. Misalnya : setiap pagi wajib untuk memasak, kalau tidak memasak dan sering jajan di luar kesehatan anak bisa menurun.
Penting : Jika tidak melakukan kegiatan ini, keseharian kita tidak begitu berantakan.
Tidak penting : jika tidak melakukan kegiatan ini, keseharian kita ya baik – baik saja. Misalnya, melihat sinetron hingga berjam – jam, kalau tidak melihat sinetron, kegiatan kita nggak kenapa – kenapa, malah lebih baik tanpa harus melihat sinetron.
Semangat.
Harus memiliki target yang jelas. Misalnya 1 bulan harus memiliki penghasilan 80juta. Berteman dengan teman yang memiliki semangat untuk menerapkan target agar ketularan semangatnya.
Percaya diri.
Jika memantapkan diri untuk menjadi penulis atau pebisnis, meskipun baru belajar, harus memiliki kepercayaan diri yang besar, kita juga harus percaya diri dengan produk yang kita jual, kalau kita nggak percaya diri dengan produk kita, bagaimana kita bisa mempromosikan kepada yang lain.
Selain itu teh Indari juga membahas tentang buku barunya yaitu working mom Vs fulltime mom. Dibuku tersebut menjelakkan tentang manajemen waktu, manajemen hati dan manajemen komunitas. Nah, mau tahu lebih lengkapnya, yuk lah langsung beli bukunya.
Teh Indari juga berpesan, jika menjadi fulltime mom nggak diharuskan untuk berbisnis dari rumah, bisa juga menjadi fulltime mom yang konsen sekali dengan asupan gizi keluarga, bisa menjadi koki hebat untuk keluarga. Yang terpenting kita bisa menjadikan waktu yang diberikan sebagai momen yang berharga dan selalu bersyukur.
Jika teman – teman kesulitan untuk menjalankan manajemen waktu karena tiba – tiba ada sesuatu yang medesak di suatu hari. Misalnya kedatangan tamu yang tak terduga dan berjam – jam tamunya masih bercakap – cakap padahal biasanya pada jam itu teman – teman lagi nulis. Solusinya adlaah menggeser jadwal dari jadwal sebenarnya.
Untuk yang baru membuat daily activities, bisa uji coba selama 1 minggu, disempurnakan dan akan ketemu daily activities.
Selanjutnya berdiskuis tentang Pajak oleh Bu Zeti.
Udah langsung kepala nyut – nyutan kan ya kalau ngomongin pajak. Kali ini ngomongin tentan pajak dan online shop, banyak banget nih ibu – ibu yang berjualan online, yuk intip dulu pendapatan yang didapat dari online shop, jika memang memilliki pendapatan yang lumayan besar hingga mempekerjakan orang, bisa mengubah bentuk usaha UKM atau jika memiliki usaha bareng suami, bisa juga mengubah ke dalam bentuk CV, agar menghindari yang namanya surat “cinta” dari pajak (surat teguran). Jika memang online shop masih kecil, nggak perlu bikin NPWP, karena Istri ikut NPWP suami, kecuali jika menginginkan pisah harta. Mengapa kita harus melegalkan online shop ke dalam bentuk usaha? Karena selain menghindari surat “cinta” dari pajak, Pemotongan pajak hanyalah 1% (untuk CV). Jika dalam bentuk usaha akan memiliki dua NPWP, yaitu NPWP untuk usaha dan NPWP pribadi (hanya berisi laporan harta dan penghasilan tidak kena pajak).
Untuk ibu – ibu penulis yang memiliki royalti, bisa menggunakan NPWP suami agar potingan pajaknya lebih rendah, tetapi dalam nyatanya, banyak teman – teman penulis yang mendaftar NPWP diri sendiri, ya memang seharusnya memakai NPWP suami karena kalau pada akhir tahun dan kemudian dihitung lagi, maka hasilnya akan kurang bayar.
Public speaking. Nah, dalam sesi ini, ada semacam praktek langsung untuk publis speaking, ada lima peserta yang harus menjawab pertanyaan (berupa esai) selama 2 menit, kemudian dievaluasi. Banyak peserta yang sudah bagus tetapi ada beberapa catatan yang disampaikan oleh peserta lainnya, yang nggak berbicara ke depan, antara lain :
Jangan kaku (gunakan gerakan tubuh agar audience merasa senang dan antusias dengan apa yang kita bicarakan).
Bisa menggunakan konsep masa dulu, sekarang dan masa depan saat kita menjadi pemateri.
Terus berlatih dengan berganti – ganti topik saat melatih public spealking
Karena hanya dibatasi sekitar dua menit, jadi harus pintar untuk manage waktu, saat latihan sekiranya dua menit, kemudian dilatihan berikutnya menambah durasi waktu hingga sepuluh menit dan seterusnya.
Jaga kontak mata terhadap audience, agar audience tetap konsentrasi kepada materi yang kita sampaikan.
Wah banyak banget manfaat yang bisa aku dapatkan, apalagi menambah saudara dan silaturahmi. Nggak sabar untuk kopdar selanjutnya 🙂