daun afrika |
Tinggal di perumahan yang memang tidak memiliki halaman yang luas, tidak menyurutkan semangat untuk mempercantik dan memperindah rumah dengan menanam berbagai macam tanaman. Tahu sendiri dong ya, tipe rumah yang petak – petak gitu, terasnya banyak yang keramik atau tegel. Kalau depan rumah orangtua (masih tinggal sama ortu, masih single *kode*) berjejer rapi pot tanaman. Ya, media pot memang alternatif untuk bercocok tanam saat lahan yang ada hanya seuprit. Tetap bersyuku dengan apa yang dimiliki, hanya perlu kreatifitas dan ketekunan.
Kalau kreatif sih memang bisa dieksekusi dengan baik, yang dulunya suka beli pot – pot plastik, sekarang beralih ke pot – pot batu alam, selain sedap dipandang mata, juga awet dan sejuk aja kalau dilihatnya, pernah juga mengeksekusi pot – pot plastik kecil dengan cara digantung, tapi nggak bertahan lama karena tumbuhan yang ditaman malah mati, tumbuhannya nggak berhasil untuk merambat.
daun afirka (dok. pribadi) |
Susah – susah gampang sih kalau bercocok tanam di media pot, masalah utamanya adalah tanah, pupuk dan penyakit tanaman. Dulu, sewaktu teras rumah belum dicor semen, masih berupa hamparan tanah, sempat berusaha untuk menanami segala macam tanaman dan buah – buahan. Sempat tumbuh pohon pepaya, seneng banget. Tetapi lama – kelamaan timbul kecurigaa, sewaktu buah pepaya mulai tumbuh, hasilnya kurang maksimal, pohonnya tumbuh jamur dan akarnya malah merusak paving depan rumah. Ya, dengan sangat terpaksa harus mencabut paksa pohon pepaya yang memang nggak sehat itu. Kemudian sempat juga tumbuh pohon mengkudu, termasuk pohon yang sukses besar karena banyak buah yang dihasilkan, sempat juga diberikan ke beberapa tetangga, selain itu juga tumbuh pohon jambu, apa daya selalu saja kurang tumbuh dengan maksimal dan banyak juga jamurnya, akhirnya ditebang juga. Si mengkudu tak luput untuk ditebang karena depat rumah ada perbaikan jalan dan diganti dengan paving yang baru, agar jalan depan rumah tampak lebih mulus. Selain itu, banyak juga kucing tetangga yang (maaf) buang hajat di teras karena tanahnya yang berlimpah ruah. Akhirnya teras yang dulunya hamparan tanah kemudian diganti cor semen, dan pakai pot untuk media tanam.
Karena mengandlkan pot, biasanya tamanan obat berupa tomat atau tanaman lombok, ya sudah disyukuri saja. Selian itu juga, teras dipercantik dengan tanaman hias, hampir tidak ada tanaman toga yang memang butuh perawatan yang maksimal. Kalau tanaman hias banyak pilihan yang mudah dirawat meskipun cuaca panas yang seakan – akan kalau bikin telor ceplok di aspal langsung matang.
Daun afrika.
Tanaman obat pertama setelah bertahun – tahun tidak menanam tanaman obat keluarga. Daun afrika ini cukup mudah didapatkan dan dirawat. Orangtau membeli daun afrika karena searching di google, merupakan tanaman untuk penderita darah tinggi. Langsung pesan tanaman afrika ini ke penjual tanaman keliling, Ortu sudah lama jadi langganannya, selain menyediakan banyak tanaman, juga memberikan tips – tips untuk merawat tanaman, nggak segan – segan penjual itu memberikan caranya beri pupuk yang benar (berapa perbandingan pupuk dengan tanah).
Semakin lama tanaman afrika ini semakin berdaun lebat, dan menjulang tinggi, seneng rasanya jika sukses bercocok tanam. Jika teman – teman memiliki darah tinggi, bisa mencoba resp yang dipakai orangtuaku :
* 2 – 3 lembar daun afrika
*rebus daun afrika di panci dengan air secukupnya, biarkan hingga mendidih, kira – kira airnya sedikit menyusut.
sajikan hangat, tanpa perlu ditambahkan gula ataupun madu. Diminum sehari sekali, saat pagi hari. Insya Allah darah tinggi berangsur – angusr normal. Semoga bermanfaat.
Daunnya mirip daun sirih, tapi lebih “langsing” memanjang, selain untuk tanaman obat, warna hijau dari daun ini bikin mata lebih segar loh, coba saja saat subuh, beberapa menit lihat daun ini, mata bisa fresh
8 Comments. Leave new
Mbak, daun Afrika itu seperti sirih? Mudahkah mendapatkannya? terima kasih
Maksudnya benar2 lihat daunnya saja atau direndam tuk jadiin obat cuci mata?
lihat daunnya mbak, pagi – pagi banget lihat aja daunnya yang seger 😀
iya kayak sirih, tapi memanjang, gampang kok untuk mendapatkannya, beli di tanaman hias juga ada 😀
Baru tahu,daun afrika aku.Ini kalau mau nanam di stek atau cangkok?
Baru tahu,daun afrika aku.Ini kalau mau nanam di stek atau cangkok?
beneran mirip dengan daun sirih, tapi wanginya daun afrika seperti apa ya mbak ?
Wah…bisa nih aku rekomendasikan ke sodaraku yang punya darting. Thanks infonya ya 😉