Berapa banyak akun media sosial yang teman – teman miliki? Setiap orang memiliki tujuan masing – masing untuk membuat akun, ada yang memiliki tujuan berjualan, atau bermedia sosial untuk silaturahmi dan membagikan kenangan bersama keluarga atau bersama orang terkasih.
Salah satu media sosial yang sekarang ini banyak digemari, yaitu instagram, memiliki banyak pesona bagi pemakainya. Banyak sekali yang dapat dimanfaatkan di instagram, sebagai protofolio, media promosi secara visual bagi suatu brand, dan masih banyak lagi.
Salah satu permasalahan yang tak lekang oleh waktu bagi pengguna instagram adalah bagaimana menambah follower? Jadi, menurut sebagian pemuja instagram, banyak follower = femes = popular, dan dimata brand jika beriklan atau bekerjasama dengan orang yang femes diinstagram, berarti dapat menaikkan popularitas brand tersebut. follower banyak = engagement bagus
Mengenal Lebih Dalam tentang Instagram.
Saat Beautiesquad memposting Ngopi Cantik di Instagram, dengan tema “How to Grow Your Instagram”, langsung tertarik dan mendaftar sebagai peserta. Karena pematerinya adalah @niputuchandra yang memiliki blog tutuskirtjournal.com , bisa dilihat dong, followernya wow, like dan komennya juga banyak, instagram tak hanya berupa angka – angka saja, bisa dilihat konten yang dibagi juga kualitasnya bagus, visual yang memanjakan mata.
Bagi blogger, banyak yang memanfaatkan instagram maupun media sosial lainnya untuk mempromosikan tulisan terbaru, siapa yang sering begitu? Sayaaa, dan memang instargam menyumbang trafik untuk datang ke blog saya. Lumayan dong, nambah pageview.
Niputuchandra atau sering dipanggil Tutu menjelaskan, bahwa Instagram memiliki 1 Billion Active Users (1 Milyar Pengguna Aktif) setiap bulannya dan sudah disebut-sebut sebagai “The Popular Social Networks Worldwide”.
Dengan data seperti itu, kita harus memanfaatkan crowd yang ada di Instagram untuk membaca artikel kita, mengunjungi blog kita, memberikan awareness kepada audience tentang diri kita sendiri sebagai blogger/content creator dan tentunya ‘menggaet’ brand untuk project-project selanjutnya.
Untuk menunjang hal-hal tersebut, Instagram sudah dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti ;
Insta story
Upload multiple photo
Video feed
Business profile
Link di bio Instagram
Link swipe up di insta story (untuk followers diatas 10k)
Promote post
IG TV dan fitur-fitur lainnya.
Mengapa harus grow up?
1. Network
Instagram memiliki user base yang cukup besar, 1 milyar active users/bulannya. Jadi menggunakan Instagram is the perfect opportunity to reach a lot of people dan tentunya untuk engage dengan audience kalian.
2. Keep up to date
Instagram menjadi tempat paling mudah untuk pay attention terkait trend atau berita terkini. Misalnya, pay attention tentang produk makeup/skincare terbaru, makeup trend terbaru atau bahkan drama-drama di dunia beauty.
3. Easy
Mudah digunakan untuk on-the go, mudah digunakan untuk share pengalaman kalian menggunakan produk secara real time.
Pengertian growth untuk di Instagram ada 2 macam definisi:
• Followers meningkat
Dari definisi ini, sudah paham dong, follower meningkat seperti apa
• Engagement rate dan metrics-metrics lainnya meningkat
Metrics sendiri artinya measurement unit, sesuatu yang bisa dijadikan ukuran. Kalau kalian sudah menggunakan business profile di Instagram tentunya sudah tahu dong ya fitur insights? Dari fitur tersebut kita bisa melihat data-data penting dari akun kita.
Metrics yang bisa kalian lihat dari fitur insights diantaranya:
• Profile visits ➡ dalam 7 hari terakhir, ada berapa akun yang mengunjungi akun kalian?
• Website clicks ➡ berapa orang yang klik link yang ada di bio?
• Reach ➡ berapa jumlah Instagram user yang melihat postingan kalian?
• Impressions ➡ berapa kali postingan kalian dilihat oleh Instagram user? Satu user bisa melihat postingan kalian lebih dari satu kali, makanya angka impressions lebih besar dari angka reach.
Profile visit = metrics
Angka – angka yang ada di metrics merupakan data
Bagaimana caranya untuk grow up instagram?
1. Kuasai semua fitur dan metrics yang ada pada Instagram
Tak kenal maka tak sayang juga berlaku pada Instagram. Percuma kalau pengguna Instagram, tidak mengerti fitur apa saja yang bisa kita manfaatkan, percuma juga kalo kita menggunakan bisnis profile di Instagram tapi tidak mengerti apa perbedaan business profile dengan personal account.
Kenali juga maksud dari metrics yang ada di insights masing-masing post atau insight dari akun Instagram kita sendiri. Bila perlu, catat angkanya, buat grafiknya (supaya kalian bisa melihat secara jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan evaluasi masing-masing metrics, apakah mengalami peningkatan, penurunan atau malah stabil?
2. Tentukan niche dan lakukan interaksi dengan akun yang memiliki niche yang sama
Niche sendiri itu maksudnya pengklasifikasian akun Instagram kalian berdasarkan jenis dan isi/kotennya. Misalnya, akun aku @niputuchandra, memang fokusnya itu post tutorial makeup di Instagram, sharing review dan produk di Instagram. Semua ini masuk ke kategori beauty. Jadi niche dari akunku sendiri itu beauty.
Jangan lupa untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan. Pasti ada ya dari kalian yang menggunakan Instagram untuk fangirling, kemudian dengan akun yang sama kalian juga interaksi; like dan komen di postingan yang sebetulnya bukan niche kalian.
Saran kak Tutu, buatlah akun terpisah untuk melakukan fangirling tadi. Gunanya apa? Menghindari akun kalian pindah niche dan tentunya meningkatkan peluang postingan kalian dilihat oleh lebih banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kalian.
3. Kenali audience kalian seperti apa
Kenali secara _demografis_ ➡ audience kalian paling banyak laki-laki atau perempuan? Kemudian paling banyak di kelompok usia yang mana?
Kenali secara _geografis_ ➡ audience kalian paling banyak tinggal di kota mana? Negara mana?
Kenali secara _psikografis_ ➡ lifestyle, audience kalian lebih banyak yang suka makeup koreakah? Makeup drugstore kah? Makeup highend kah?
Kenali secara _behavioristis_ ➡ perilaku seperti audience kalian lebih banyak yang memang ingin tahu review produk atau sesama blogger/content creator?
Mengenali audience kalian ini bisa membantu kalian mengatur strategi ketika kalian akan post foto, video. Ini juga bisa membantu kalian memilah, kira-kira produk apa saja sih yang harus kalian share di Instagram?
4. Tentukan branding!
Berdasarkan analisa aku pribadi dari timeline di Instagram, masih banyak loh yang mengabaikan soal branding. Padahal branding ini sangat penting.
Branding disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita sebagai blogger/content creator. Seperti apa sih akun kalian atau diri kalian sendiri ingin dilihat oleh audience?
Contohnya yang gampang @awkarin. Berdasarkan analisa kak Tutu pribadi, @awkarin ini cukup khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic. Contoh lain, @21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari dengan menggunakan background video berwarna pink.
Contohnya lain : @aro_kopa, share makeup tutorial dengan backsound-backsound yang fun (kadang ada backsound dangdut atau lagu india) sehingga memberikan kesan kalau @aro_kopa ini adalah beauty conten creator yang fun. Atau akun @heidinatjahjadi, dengan branding yang terkesan elegan.
5. Berinteraksi dengan audience
Interaksi disini gak cuma berupa kalian share di insta story, audience kalian lihat muka kalian, lihat kalian ngomong disana.
Interaksi di Instagram sendiri macam-macam, salah satu contohnya yang sering diabaikan adalah membalas komen audience. (A little hint: membalas komen audience juga dapat meningkatkan engagement rate akun kita loh!)
Selain itu, interaksi juga bisa melalui direct message, melalukan poll, membuka question box dan live session.
6. Gunakan hashtag sesuai dengan niche kalian
Penggunaan hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kalian di niche yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kalian.
Contohnya: untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup… jangan malah menggunakan #foodporn #fashion
Sebuah catatan dari kak Tutu yang perlu diperhatikan :
Lebih baik followers tidak banyak dengan engagement tinggi dan berintegritas, daripada followers banyak tapi fake karena followers hanyalah angka dan dapat diotak-atik, sedangkan integritas? balik lagi ke diri kita masing-masing seperti apa. Sesulit apapun di instagram, please jangan beli followers atau engagement, itu malah merusak branding kalian dan merusak data kalian.
Nah, demikian materi yang disampaikan oleh Kak Tutu, banyak PR ya untuk diri sendiri, perlu perbaikan ini itu.
Banyak sekali tips tentang megembangkan atau optimasi instagram, yang kalau dicari di google, bisa sampai ratusan tentang instagram marketing.
Materi dari Kak Tutu semoga bermanfaat dan membuka wawasan akun instragram pribadi ingin dibawa ke mana. Tak hanya beauty influencer yang menerapkan ini tips ini, bagi teman – teman yang ingin berkecimpung di dunia online, untuk jadi influencer dengan tema tertentu, maupun yang punya bisnis. Apapun itu, kalau ingin serius mengembangkan instagram, harus konsisten dan tidak berhenti untuk belajar dan upgrade ilmu.