The true power of social media is influence. – anonim.
Berapa akun media sosial yang kamu miliki? Sudah berapa lama kamu memiliki akun media sosial? Bagaimana caramu untuk mengatur akun media sosial yang kamu miliki?
Menurut data Indonesian Digital Report 2021 yang dikeluarkan oleh Hootsuite (We are social), Indonesia memiliki 170juta lebih pengguna aktif media sosial. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu berselancar di media sosial sekitar 3 jam 41 menit setiap harinya.
Dengan kemudahan akses, sudahkah kamu mendapatkan manfaat dari “bermain” media sosial?
Selain untuk berjejaring, penggunaan media sosial sangat luas, untuk cari teman yang sudah lost contact, cari resep, video lucu, referensi musik, dan masih banyak lagi. Tergantung dari pemilik akun, media sosial bisa lho bermanfaat dan berdampak pada orang banyak.
Mengelola akun media sosial.
Meskipun akun pribadi, tapi wajib banget loh dikelola dengan baik agar kebermanfaatan bisa kamu rasakan. Selain untuk chatting, ada beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dari media sosial, yaitu :
- Sumber penghasilan.
- Melakukan aksi donasi.
- Membangun komunitas.
- Mempromosikan usaha.
- Menunjukkan bakat.
- Mencari sumber inspirasi.
- Mengasah ketrampilan ataupun hobi.
- dan masih banyak lagi.
Media sosial itu memiliki sisi positif yang bisa kita ambil, tergantung dari pemilik akun tersebut. Ambil manfaat positifnya, sebarkan apa yang kamu rasakan kepada orang lain agar hal baik tidak berhenti di kamu.
Sudah puya akun, bagaimna cara kelolanya?
Daripada mengeluh karena follower kurang, coba cek deh apa saja yang sudah kamu lakukan untuk kelola akun, rajin posting? Sudah tau niche kamu? Sering interaksi?
Cek yuk gimana kelola akun kamu agar bisa menebarkan manfaat ke orang lain.
- Tentukan niche. Meskipun kamu memiliki akun pribadi, tapi wajib untuk diperlakukan secara profesional, salah satunya tentukan niche untuk mempermudah branding. Ingin bikin akun khusus beauty, masak, game, traveling, mom, dan masih banyak lagi. Ciptakan niche untuk membangun branding sehingga kamu bisa mudah dikenali oleh followermu.
- Ikuti trend. Sesekali nggak masalah ikuti hal yang lagi viral untuk mendapatkan foloower atau awarness, tapi cari tema viral yang cocok denganmu. Jangan pansos dengan menebar hal negatif, nggak ada manfaatnya, cuma bikin sakit hati karena hujatan. Yuk, mulai membuat akun dengan niat positif.
- Manfaatkan fitur yang ada. Platform media sosial akan selalu mengalami perubahan, dan kamu nggak boleh gaptek. Terasa melelahkan ya, tapi memang konsekuensi kalau memang ingin terjun secara serius di dunia digital, harus update tentang fitur, ataupun algoritma. Jangan pernah berhenti untuk belajar.
- Mengikuti komunitas. Memiliki komunitas sebagai tempat sharing untuk menambak skill yang kamu miliki, bisa juga kolab dengan teman komunitas untuk menambha enggament.
- Bersosial dengan netizen. Maunya difollow, maunya dikomen tapi nggak mau kenal sama yang lain. Media sosial juga butuh bersosial, balas komen, balas DM, komen di akun yang lain. Berinteraksi, siapa tahu memperbanyak silaturahmi bisa punya banyak insight. Sesekali bisa bikin kuis atau giveway untuk mempererat silaturahmi dengan follower.
Hal yang paling utama, harus pintar mengatur waktu, meskipun pendapatan utama dari media sosial, tetap mengatur waktu kapan untuk istirahat, dan sediakan waktu untuk membuat jadwal konten yang akan diunggah.
“Penyelamat” di kala pandemi.
Siapa yang saat awal pandemi, ikutan bikin dalgona coffee? Saya termasuk orang yang mengikuti salah satu hal yang viral di kala pandemi. Semua orang berusaha untuk tetap berjuang di masa yang sulit.
Media sosial menjadi “penyelamat” di kala pandemi, semua orang bisa mengaksesnya dan segala hal ada di sana.
Dalgona coffee menjadi pelepas kerumitan hal yang menimpa saya, salah satunya pendapatan utama yang menurun drastis, jadwal untuk traveling seketika dibatalkan, susah bertemu dengan sahabat dan keluarga.
Viralnya dalgona ternyata dimanfaatkan oleh teman saya untuk dijadikan usaha, dia membuka PO untuk minuman tersebut, keren juga idenya, memanfaatkan sesuatu yang viral menjadi peluang usaha. Memang teman saya memiliki usaha dan terdampak pandemi. Mau tidak mau harus mutar otak untuk survive.
Dari dalgona hingga sekarang ini viral croffle, boleh nih idenya untuk segera jemput bola kalau mau buka usaha, dan pastinya harus pantang menyerah.
Berhubung saya hanya doyan ngemil, nggak sanggup untuk urusan dapur, tapi ingin bantu teman. Saya ikutan meramaikan jualannya, istilah kerennya beli dari teman. Secara bergantian, saya membeli dagangan dari teman, seperti makanan, cemilan, minuman hingga tanaman.
Media sosial untuk saling bantu.
Saat itu, saya memiliki pemikiran, “Apa sih yang bisa saya lakukan untuk tetangga atau teman yang sedang berjuang di kala pandemi?”
Meskipun saya juga mengalami kesulitan, tapi pengin banget bisa bantu orang lain, setidaknya ada sesuatu aksi nyata untuk membantu orang terdekat.
Membeli dagangan dari mungkin tampak sepele atau aksi kecil, tapi itu sangat membantu untuk para pedagang kecil hingga UMKM. Beli dari teman, dari tetangga, dari pengusaha lokal yang terdampak pandemi.
Setelah membelinya, dengan sukarela mengunggah jualan teman saya ke media sosial yang saya miliki, dengan tujuan dagangan mereka semakin banyak yang kenal. Syukur kalau ada yang beli berkat unggahan saya.
Berikut langkah mudah untuk membantu usaha teman atau pengusaha kecil :
- Beli dagangan mereka. Bantu usaha mereka dengan membeli dagangan mereka, karena pembelian dari kita bisa mutar modal mereka, jangan utang, beli dan bayar saat itu juga.
- Kapan dan bagaimana posting usaha mereka di media sosial? Menyesuaikan dengan jadwal postingan kamu agar tidak terasa spamming, atau bisa posting di Insta story, tapi beri jarak waktu agar tidak terkesan “tempelan” atau sekedar posting. Misalnya begini, insta story : konten organik (sesuai niche kamu) kasih jarak satu jam, upload dagangan teman (boleh banget upload ketika jam prime time, yang banyak followermu lihat), kasih jeda, kemudian upload konten organik atau dagangan lainnya tapi jenis usahanya berbeda dari story sebelumnya. Memberi jarak agar produk yang diiklankan masih menempel di pikiran followermu, dan beri kesempatan untuk followermu kepo dengan produk tersebut. Jangan lupa untuk mention akun dagangan temanmu atau kasih info cara pembelian.
- Akun saya niche beauty, bagaimana cara mempromosikan dagangan teman saya yang bidang usahanya kuliner? Ini yang saya alami, niche saya beauty dan ingin banget bantu teman. Caranya bisa dibikin se-soft mungkin, biar nggak terasa “maksa”. Agar nampak natural, bisa dengan cara memotret produk kuliner dengan disesuaikan dengan niche. Misalnya : Makan burger box (usaha milik teman), kemudian di caption kamu cerita kalau kegundahan kalau makan enak, pasti lipstick ikutan kegeser, tus lanjut kamu rekomendasikan lipstik yang kamu pakai waterproof, dan burger yang kamu makan, merupakan usaha lokal, blablabla….. senatural mungkin sesuai gaya kamu.
- Bagaimana menyampaikan jika produk kurang cocok di kita? Sampaikan keluhanku langsung pada pemiliknya, bisa dijadikan pertimbangan untuk produknya, tapi jangan menjatuhkan lewat media sosial. Misalnya makanan yang mau kamu promosikan rasanya kurang pedas, itu masalah selera. Kasih saja penjelasan, jika untuk pencinta pedas, bisa bilang untuk ditambah extra sambal.
Saya masih terus belajar untuk senatural mungkin mempromosikan hingga bisa menginfluence follower, terus belajar dan terus pantau konten apa yang menarik untuk dibahas. Indozone sebagai portal berita sekaligus menjadi sumber inspirasi untuk membuat konten, karena banyak sekali topik yang hangat diperbincangkan.
Saya suka baca topik beauty sebagai referensi. Bisa tau trend makeup terbaru, inspirasi fashion dari selebriti manca negara dan masih banyak lagi.
Banyak hal yang bisa digali di media sosial jika kamu konsisten untuk terus belajar, tebar kebaikan dan lakukan hal positif setidaknya untuk orang sekitar. Sebelum menginfluence orang lain, kamu harus bisa menginflunce diri sendiri untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan bermanfaat untuk orang lain.