Nggak pernah bosan untuk explore produk skincare dari Azarine, apalagi bahannya sedang ngehitz. Anti aging serum memiliki bahan unggulan yaitu bakuchiol dan peptide.
Kenalan dengan bakuchiol dan peptide.
Ketika berumur 30 tahun, langsung berburu produk anti aging. Bukan karena takut tua, menjadi tua itu pasti, tapi perlu banget lho lebih perhatian ke kesehatan dan kecantikan kulit.
Apalagi kita berada di lingkungan yang penuh dengan polusi, sering makan fast food, cuaca yang mudah berganti, sinar matahari yang nggak nyantai teriknya hingga gaya hidup yang jauh dari kata sehat.
Perubahan dari dalam juga dirasakan, kemampuan kulit untuk regenerasi semakin berkurang, muncullah tanda-tanda penuaan dini. Penggunaan produk perawatan wajah, juga mengalami perubahan tergantung kebutuhan kulit.
Meskipun menginginkan hasil akhir agar wajah terlihat lebih glowing, namun keuntungan merawat kulit wajah juga ada segi kesehatan. Misalnya, dengan rutin melakukan perawatan wajah dan menjaga pola hidup sehat, masalah jeraawat dapat berkurang. Tahu dong kalau jerawat muncul, ada yang membuat sensasinya cenut-cenut dan bikin susah konsentrasi karena mikirin jerawat mulu.
Manfaat bakuchiol untuk wajah.
Bakuchiol dipercaya sebagai alternatif retinol dari bahan alami, karena sifat retinol yang tidak stabil, sehingga dapat mengiritasi kulit sensitif (namun sekarang ini banyak produk dengan kandungan retinol yang lebih mild).
Manfaat bakuchil juga hampir sama dengan retinol, yaitu mengurangi gari-garis halus, kerutan, warna kulit tidak rata, pemakaian yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa bakuchiol tidak menjadikan kulit sensitif pada sinar matahari. Antara seneng atau too goo to be true, tapi yan seneng juga sih kalau ada bahan yang memang lebih baik dari bahan “pendahulunya”.
Karena banyaknya kelebihan yang terkandung dalam bakuchiol, semakin penasaran untuk mencobanya.
Manfaat peptide untuk wajah.
Peptide merupakan asam amino yang dapat meningkatkan pertumbuhan kolagen pada kulit, karena bahan ini memiliki manfaat seperti membuat kulit lebih kencang.
Bahan peptides seringnya terdapat pada moisturizer dan serum. Peptides juga sering dikombinasikan dengan bahan lainnya. Beberapa kali menemukan produk yang menggabungkan bahan utama dengan peptide, namun belum coba yang produknya mengklaim bahan utamanya peptide saja.
Kombinasi bahan lainnya dengan peptide apalagi bahan anti aging lainnya akan mendapat hasil yang sesuai harapan, karena peptide merupakan bahan essential untuk mencegah penuaan dini.
Review Azarine Anti Aging Serum.
Dua bahan yang dibutuhkan oleh kulit saya, langsung nggak sabar untuk mencobanya. Berikut detail produknya.
Kemasan, tekstur dan aroma.
Kemasan dengan dominan warna ungu ini sebenarnya nggak jauh beda dengan kemasan serum Azarine lainnya. Pengin juga nih melihat perubahan kemasan serumnya, mungkin karena menghemat budget dan supaya harganya murah-meriah, kemasannya tidak mengalami perubahan.
Kalau kuning identik dengan varian serum anti acne dan vitamin C, kalau tosca identik dengan varian serum peeling, warna pink varian sakura (easy white), sedangkan warna ungu identik dengan varian anti aging (bakuchiol).
Warnanya agak keruh dibanding dengan serum Azarine lainnya, dan aromanya hampir mirip kayak niacinamide tapi lebih soft, nggak ganggu di hidung.
Manfaat azarine anti aging serum.
Alternatif retinol sebagai anti aging. Memiliki 5 bahan utama :
Bakuchiol : Menyamarkan garis halus dan antioksidan tinggi.
Peptide : Mengencangkan kulit dan meratakan tekstur kulit.
Ginseng : Menutrisi dan memperlambat penuaan dini.
Apple steam cell : Meregenerasi pertumbuhan kolagen pada kulit.
Hyaluronic acid : Melembapkan dan menyamarkan garis halus.
Ingredients.
Aqua, Glycerin*, Propanediol*, Bakuchiol*, Sodium Hyaluronate*, Malus Domestica Fruit Cell Culture Extract*, Laminaria Digitata Extract*, Centella Asiatica Extract*, Picea Abies Extract*, Allantoin, Acrylates Crosspolymer, Panax Ginseng Root Extract*, Glycolic Acid, Tetrapeptide-21, Chlorphenesin, Caffeine*, Sodium Benzoate*, Xanthan Gum*
Note : Ingredients from natural resources.
Cara pakai.
Oleskan serum ini pada wajah yang telah bersih setiap hari, pagi dan malam. Lanjutkan dengan menggunakan cream siang dan malam dari Azarine.
Review setelah pemakaian.
Di kemasannya tertera jika pemakaiannya bisa digunakan setiap hari, pagi dan malam hari. Namun, saya memakainya tidak setiap hari, hanya 1-2 kali dalam seminggu dan hanya di malam hari saja. Meskipun sebagai alternatif retinol, tapi saya memperlakukan seperti retinol, kalau malam hari pakai bakuchiol, berarti kulit kita sedikit lebih sensitif, kalau ditambah pemakaian di pagi hari, bisa saja malah kemerahan karena terlalu sering menggunakannya.
Makanya, setelah pakai, jangan lupa menggunakan produk yang mengandung hyaluronic acid agar kulit lebih calm dan pagi harinya jangan lupa pakai sunscreen karena lebih sensitif dari sinar matahari daripada sebelumnya (sunscreen jangan skip).
Pertama kali pakai, ternyata merasakan sensasi clekit-clekit, sama seperti saat pemakaian retinol untuk pertama kali.
Oiya, saya sudah pernah pakai retinol hingga beberapa bulan, jadi tahu sensasi pertama kali pakai hingga perubahan setelah pemakaian,
BACA JUGA
Karena ada sensasi clekit-clekit, akhirnya saya memperlakukannya seperti retinol, pakainya nggak setiap hari.
Beberapa kali pakai, sepertinya belum ada hasil menendang. Kulit saya seperti ini sih kalau pakai serum dari Azarine, efeknya lama bener, tapi nggak ada reaksi negatif dari kulit wajah saya.
Memang beda sih dengan pemakaian retinol, kulit secara bertahap terasa lebih halus, rata, plump (dengan rangkaian skincare lainnya).
Mungkin saja bakuchiol dari Azarine ini memang butuh waktu lebih lama, jadi saya akan secara rutin mencobanya, untuk saat ini yang saya rasakan, kulit terasa lebih halus. Masih belum ada manfaat yang lebih, tapi boleh juga untuk mencoba untuk ke depannya.