Hanya sampai tujuh hari

Mungkin teman – teman yang sudah jalan – jalan di blog ini, pernah baca atau lihat postingan diet mayo, hari posting beberapa hari, padahal diet mayo harus 13 hari. Huhuhuhu, ternyata aku nggak kuat harus 13 hari, hanya sampai 7 hari. Nyesek rasanya. Ceritanya sih, gara – gara lidah yang benar – benar plain banget, dan rasanya kok eneg lihat ayam. Jadinya nyerah deh, meskipun badan tetap fit sih, nggak ada gejala sakit atau gimana. Mungkin karena persiapannya kurang, serba mendadak untuk melakukan diet mayo, jadinya menu banyak aku aku ubah. Waktu di pasar nggak ada yang jual daging karena penjualnya lagi libur, aku ganti menu tahu rebus, ya improvisasi sajalah, yang penting banyak sayur, buah dan olahraga.

Kalau hanya 7 hari, merasakan hasilnya?

Alhamdulillah merasakan hasilnya, badan jadi lebih fit, kayak ringan gitu, nggak ngos – ngosan, nggak gampang capek, nggak gampang ngantuk. Dan amazing banget ternyata dari bobot 59 kilo jadi 57 kilo. huwow banget. Celana jadi longgar. Sebenarnya bukan karena berat badan sih, tapi biar lebih fit aja, biasanya tiba – tiba suka ngantuk di pagi hari, suka susah tidur di malam hari, sekarang merasakan “kehidupan normal”. Sengaja nggak nimbang badan saat selesai program, karena bagiku badan lebih fit, sudah pencapaian yang luar biasa, kalau turun beberapa kilo itu merupakan bonus. Meskipun berat badan turun, masih pakai baju yang longgar, nggak pamer lekuk tubuh, duh malu dong ya hihihi..

Apakah ada perubahan pola makan meskipun sudah berhanti diet mayo?

Jujur saja, masih belum doyan makan ayam goreng, kalau ada menu ayam selalu dibumbuin apa gitu, bumbu kecap, atau disuwir – suwir, masih eneg gitu lihat ayam goreng yang utuh. Sekarang juga jarang makan nasi, kalau makan nasi porsi sedikit, karena mudah kenyang sih. Mengapa mudah kenyang ? karena eh karena lebih banyak mengkonsumsi serat *cmiiw*, iyes, sekarang porsi sayur diusahakan lebih banyak daripada biasanya.

Setelah diet mayo, lalu apa?

Setelah diet mayo, lanjut dengan food combining yang menurutku nggak nyiksa. Tapi ya gitu, karena masih tinggal di rumah ortu ya menunya ngikutin orang rumah, tapi tetep bisa (sedikit) konsisten kalau pagi hari minum jeruk nipis dan sarapan buah. Mau sih masak sendiri menunya, tapi kok ya eman kalau nggak makan masakan rumah yang udah disediakan, solusinya sih stok buah dan sayur lebih bayak dari biasanya. Nggak benar- benar bisa food combining sih, kadang masaknya ikan pindang terus dipenyet, huahahah.. nggak bisa nolak, ya untung aja stok sayur dan buah, jadi dibanyakin porsi sayurnya. Yang penting makan penuh rasa syukur dan tetap berusaha bisa food combining yang sebenarnya.