saat mengikuti viral content |
Sekitar 3 tahun yang lalu, aku mulai menulis di blog. Bisa dibilang karena ikut – ikutan teman satu kos. Bayangkan saja, hanya dengan tulisan bisa menjalin persahabatan antar kota bahkan antar Negara. Saat itu temanku sudah mulai fokus ngeblog dengan tema kuliner. Rasanya menyenangkan dengan menulis melalui blog, berbagi informasi kepada teman – teman dunia maya, lebih menyenangkan lagi jika informasi yang kita tulis dapat bermanfaat pada orang lain. Berdasarkan dari pengalaman teman kos yang sangat bermanfaat, mulailah aku menulis blog, tema yang kuambil hanyalah personal, menceritakan pengalaman pribadi.
Ngeblog dan berkomunitas merupakan hal yang tak bisa dipisahkan, berkomunitas dengan para blogger membantuku untuk mengembangkan blog yang aku kelola. Beraneka ragam latar belakang para blogger, namun tetap saja bisa konsentrasi untuk berbagi dengan caranya masing – masing. Ada pegiat literasi, pegiat internet sehat, pegiat start up, wirausaha dengan bermodalkan internet dan masih banyak lagi.
Karena berkumpul di beberapa komunitas blog. Tidak menyangka jika aku dipercaya untuk membawakan materi tentang blog untuk pemula ke salah satu grup ibu – ibu. Entah kenapa namaku muncul di pikiran admin, apa karena dari mulut ke mulut jika aku blogger, atau memang sering melihat di media sosialku yang sering menulis tentang blogging. Percayalah, rasanya senang sekali bisa berbagi, sejujurnya sharing saat itu tidak ada fee sebagai pemateri, alias gratis untuk ibu – ibu di grup itu. Acaranya online, via grup whatsapp. Sebelum menyampaikan materi, tentunya harus mengetahui latar belakang para peserta, dan kebanyakan ibu – ibu yang mulai merintis usaha. Baiklah, mari menyiapkan materi blogging.
Baca juga : Cara menggunakan Mi Band
Materi yang aku sampaikan benar – benar curhat, ya memang berasal dari pengalaman diriku sendiri. Setelah menyampaikan materi, pertanyaan yang sering aku dapatkan adalah “Susah nggak sih ngeblog itu?” , “Apa yang harus ditulis?” , “Wah, saya Ibu rumah tangga yang sulit membagi waktu”. Dari berbagai pertanyaan dari ibu – ibu, terbesit di dalam hati jika ingin sekali memberikan pelatihan untuk ibu – ibu agar melek internet. Bahkan tidak jarang ibu – ibu ini bercerita terus terang jika belum bisa mengunggah foto di facebook. Padahal anak – anak jaman sekarang sudah bisa cari duit lewat akun yutube mereka, ibu – ibu jangan sampai ketinggalan, harus melek dan kalau bisa, ibu – ibu menjadi pegiat teknologi dalam rumah tangga.
Bukan untuk menyangkut masalah feminisme, tetapi ibu – ibu seharusnya atau bahkan wajib untuk melek internet. Ibu – ibu sebagai sumber ilmu bagi anak – anaknya kelak, ibu – ibu sebagai “alat penyaring” internet bagi anak – anak. bukan bermaksud untuk mengajarkan ibu – ibu sok eksis di dunia maya. Tapi mengajak ibu – ibu lebih terbuka pandangannya terhadap teknolgi, setiap tahun bahkan setiap detik, perkembangan teknolgi sangat cepat. Sangat perlu “penyaringan” informasi dan teknologi bagi anak – anak, generasi muda. Salah satunya ibu – ibu juga harus aktif dan peduli dengan perkembangan teknologi.
Dunia teknologi dan internet memiliki dampak positif maupun negatif. Ibu – ibu harus melakukan pendampingan atau lebih bagus juga ikut berperan aktif bagi anak – anak yang ingin serba tahu, ingin mencoba hal – hal baru, daya tangkap tentang teknologi lebih cepat dari kita. Diperlukan penyaringan terhadap segala informasi agar tercipta kegiatan berinternet yang sehat. Terhindar dari cybercrime, cyber bully dan dampak negatif lainnya.
Baca Juga : Tur Pendek Bis Wisata HOS
Harapannya…
Meskipun pada awalnya ibu – ibu tertarik belajar internet karena faktor uang (kebanyakan ingin membuat online shop) semoga nantinya semakin peduli dan ikut berperan serta dalam teknologi khususnya sebagai pegiat internet sehat di dalam keluarga.
2 Comments. Leave new
Memang harus begitu mba, ini zaman keterbukaan dimana informasi bisa dimainkan oleh siapa saja hihi
Setuju banget mbak. Sebagai blogger pemula, aku ngerasa penggunaan Internet Sehat perlu ditekankan banget. Apalagi buat yg udah berkeluarga.
Wah… mbak udah lama ya, ngeblognya. 3 tahun. Pasti udah banyak banget ilmu dan pengetahuannya. Apalagi soal management waktu.
Btw, makasih sharingnya, mbak. Jadi tambah semangat ngeblog, nih..