Yuk ke sini |
Postingan lanjutan dari “Keliling Surabaya Naik Bis HOS” , kalau postingan sebelumnya menceritakan seputar museum dan bisnya, sekarang mari kita jalan – jalan. Oiya, sekedar mengingatkan, naik bis HOS (House Of Sampoerna) bebas biaya alias GRATIS, tetapi kalau ingin menikmati keliling Surabaya saat weekend, harap booking beberapa hari sebelumnya, kalau weekday bisa booking di hari yang sama.
Kali ini berkesempatan mengeliling Surabaya dengan jalur tur pendek. Wisata keliling Surabaya dengan bis HOS menawarkan tiga tur : Tur pendek (1 – 1,5jam), Tur panjang (1,5jam – 2jam), Tur Panjang tetapi lebih spesial karena mengunjungi gedung kesenian Jawa timur (1,5jam – 2jam). Sepertinya nih, kalau tur pendek, di jam siang gitu, sekitar jam satu, kalau tur panjang dari sore hingga malam. Pilih saja sesuai dengan minat. Sepertinya nih kalau ingin tur dengan waktu terusan (setelah tur pendek di siang hari kemudian meneruskan tur di sore atau malam hari) sepertinya belum bisa ya, karena setiap orang jatahnya sehari ya satu tur. Atau kalau ingin lebih jelasnya, sila langsung kunjung loket atau customer service di HOS untuk bertanya lebih detail tentang tur ini.
Oke, pertama kalinya naik bis HOS, karena beberapa kali lihat bis HOS ini kirain hanya untuk acara tertentu atau kunjungan kedinasan, eh ternyata tur dengan bis HOS terbuka untuk umum dan GRATIS. Tur pendek ini rutenya adalah : HOS, Tugu Pahlawan, PTPN XI, HOS.
HOS (Keberangkatan).
Sebelum berangkat, peserta harus datang lebih awal, setidaknya satu atau setengah jam sebelum keberangkatan, kemudian melakukan konfirmasi untuk kehadiran tur pendek. Kalau tidak melakukan konfirmasi kehadiran, “kursi” kita yang telah di booking akan diberikan oleh peserta selanjutnya. Kebanyakan sih jumlah peserta lebih banyak saat weekend, booking seminggu sebelum keberangkatan. Kalau merasa nunggu keberangkatan terlalu lama, bisa loh lihat – lihat terlebih dahulu di museum HOS, dan museum ini juga gratis, hanya saja yang boleh masuk harus berumur 18 tahun ke atas, karena museum ini tentang tembakau, dan aroma tembakau kental sekali di museum ini.
Bisnya itu mungil, ya bis untuk wisata lah, jangan disamakan dengan bis besar seperti DAMRI, tapi nyaman kok tempat duduknya, empuk – empuk gitu dan dipandu oleh satu orang guide, masih mas – mas, jadi nyambung gitu obrolannya dengan peserta yang kebanyakan anak muda *uhuk*.
Peserta akan diberikan semacam name tag, sebagai identitas jika peserta merupakan rombongan dari HOS. Meskipun acaranya santai, tapi ini kan acara rombongan, jadi ya tetap jaga sikap, kalau ingin menikmati suasana, jangan jauh – jauh dari rombongan, karena setiap tempat yang dikunjungi hanya diberikan 15 – 20 menit saja, kalau kamu terlalau jauh dari rombongan, kasihan tuh kalau jadwalnya molor. Santai tapi tetap bertanggung jawab.
Tugu pahlawan.
kebangkitan nasional |
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Tugu Pahlawan, tempat bersejarah bagi arek – arek Suroboyo. Biasanya kalau ke Tugu Pahlawan, langsung aja melipir ke museum sepuluh November. Eh ternyata mengikuti tur ini malah lebih detail, kita menelusuri depan tugu pahlawan, sebelum pintu masuk, semacam ada patung – patung yang nempel di tembok, apa ya namanya itu. Nah ternyata membangun patung itu bukan asal bangun aja, atau bangun untuk memperindah Tugu Pahlawan, ternyata itu merupakan sebuah cerita sejarah dari Surabaya. Nah, salah satu manfaat tur dengan guide adalah kita bisa melihat apa yang tidak terlihat oleh mata. Huahaha kirain hanya patung untuk memperindah tugu pahlawan aja, eh ternyata itu adalah sejarahnya dari kota Surabaya.
lokasi Tugu Pahlawan |
Lanjut ke museum Sepuluh November.
tugu pahlawan menjulang tinggi. |
Museum sebagai bukti betapa Bung Tomo begitu heroiknya untuk membakar semangat arek Suroboyo, meskipun sudah beberapa kali ke museum ini, tapi setiap kali didengarkan suara Bung Tomo, tetep aja merinding, bukan merinding ketakutan melainkan merinding karena betapa nasionalisme yang begitu besar.
Ada apa aja sih Museumnya?
terdengar suara heroik Bung Tomo |
Foto – foto perjuangan arek – arek Suroboyo melawan pasukan Inggris, diorama pertempuran 10 November, berbagai persenjataan, uang kuno, foto para penjuang dan masih banyak lagi. Untuk masuk ke museum ini, cukup merogoh kocek sebesar lima ribu rupiah. Oiya, wisata HOS memang GRATIS tetapi untuk masuk ke lokasi wisata yang ada tiket masuknya, peserta bayar sendiri – sendiri ya, kalau nggak mau masuk ke museum gak apa – apa kok, bisa menikmati lapangan di Tugu Pahlawan yang luas banget, mau berguling – guling di sana? Silakan, bebas.
Perjalanan.
Meskipun hanya dua tempat yang didatangi oleh tur pendek ini, tetapi saat perjalanan kita bisa melihat bangunan sejarah lainnya. Misalnya hotel Majapahit, yang dulunya adalah hotel oranje, sebagai saksi sejarah perobekan bendera Belanda.
Melewati juga balaikota yang bangunannya berciri khas arsitektur Belanda. Kemudian, meluncur melewati museum hidup polrestabes Surabaya, masih baru nih museumnya, dan aku belum pernah ke sana, huahaha.. masuk list nih untuk didatangi. Ya meskipun beberapa lokasi tidak termasuk dikunjungi di wisata bis HOS ini, tapi tetap bisa lah menikmati bangunan bersejarah yang ada di Surbaya.
PTPN XI
PTPN XI |
PTPN XI ini berlokasi di jalan merak, tempatnya luas dan adem banget lah, tapi ya cukup bikin merinding kalau melongok di tempat bawah tanahnya. Selain di Surabaya, PTPN ini juga ada di beberapa kota, ada di Situbondo, Ponorogo, Jember. Ada yang belum tahu PTPN ini apa? PT. Perkebunan Nusantara, mengapa gedung ini memiliki nilai sejarah? Dapat dilihat dengan mata terbuka jika gedung ini sangat kental dengan arsitektur Belanda, oiya PTPN XI memang diperuntukan untuk wisata sejarah, funitur, gedungnya masih asli meskipun sudah berumur lebih tua dibandingkan orangtua kita, tapi masih terawatt loh. Yang pasti lokasinya Instagram-able, duh emangnya buat apa kalau nggak buat foto – foto biar eksis, wkwkwk. Eh gak ding, selain foto – foto, memang agar lebih cinta dengan wisata lokal yang tersebar secara indah paripurna.
di dalam PTPN XI |
Untuk lokasi ruangan bawah tanah, nggak ada apa – apanya, hanya ruangan lumaya kecil dan kosong *seperti hati ini*. Desas – desusnya, ada lorong bawah tanah yang katanya panjang lorong itu hingga balai kota, ya fungsi lorong itu untuk evakuasi. Tapi lorong tersebut masih dalam proses galian, jadi belum tahu lorong bawah tanah itu jalurnya ke mana aja, ya mungkin aja jalurnya menuju hati kamu *eeeaaaaak*
lorong bawah tanah |
Dan selesai juga wisata kita untuk tur pendek, hanya sekitar 1 – 1,5jam tur, kurang sih, tapi cukup membuka wawasan akan sejarah. Yuk lah cintai wisata lokal yang ada di kota, kalau perlu publikasikan dari mulut ke mulut, melalui blog, memalui sosmed. Biar orang Indonesia semakin cinta akan negerinya sendiri. Tapi jangan lupa, selalu menjaga kebersihan dan jangan berlaku vandal. Sejarah itu mengingatkan kita untuk bersikap lebih baik untuk masa depan. Merdeka!
10 Comments. Leave new
Asik banget ya Mba, bisa jalan-jalan gratis!
Itu yang di lorong bawah kok agak serem aku ya liatnya, hihi.
Perjalanan yang seru, sekaligus belajar sejarah. Dan yang paling menyenangkan itu loh gratis, ya meskipun masuk ke lokasi wisatanya bayar (ya harus bayarlah ya, masa masuk wisata gratis) hihihi
ih keren ada bus wisatanya, jadi pengen ke surabaya #lho
Baru tau kalo ada bis HOS skrng…
pengen sih kesana… mengenal sejarah penting…
Mantaf dehh buat tour kesanaa….free lagi naik bus nyaa
Eh tapi bus nya kayak nya jarang beroperasi dech
keren juga ya, bis gratis lg wkwkwk.
Oooii..kalau di jakarta serupa sama citi tournya transjakarta ya
Wah seru… Jadi pengen piknik ke Surabaya lagi.
Wah asiknya jalan-jalan sambil belajar sejarah 🙂